
Ternak kambing merupakan salah satu jenis ternak yang cukup digemari masyarakat, namun skala usahanya masih bersifat usaha kecil-kecilan dimana sistem pemeliharaan dan perkembangbiakannya masih secara tradisional. Sistem pemeliharaan kambing di Indonesia sebagian besar masih dilakukan secara tradisional oleh petani ternak. Kambing dan Domba banyak dipelihara oleh masyarakat Indonesia, terutama dipulau jawa Sebagian besar hampir 97 % kambing dan domba diusahakan oleh peternak dalam skala kecil dipedesaan. Pada ternak kecil, pemeliharaan kambing dan domba diusahakan secara sambilan karena usaha ini hanya menggunakan tenaga keluarga dengan tujuan untuk menabung dan ternak dapat dijual sewaktu – waktu.
Banyak kalangan yang mengira kambing dan domba adalah sama. Namun, perlu diketahui bahwa kecilnya makhluk yang berlainan dan keduanya mempunyai bangsa yang berbeda. Ada beberapa hal yang mirip antara kambing dan domba sehingga banyak kalangan yang mengatakan keduanya sama saja. Kesamaan atau kemiripan itu seperti bunyi “ mengembe ”, rasa daging, ukuran dan bentuk tubuh, bentuk kepala maupun kaki. Dari aspek anatomi, kedua ternak ini berbeda. Perbedaan anatomi dan ditunjang jumlah kromosom yang berbeda membuat keduanya tidak dapat dikawin silangkan. Tata cara pengaturan pemeliharaan ternak domba dan kambing dimulai dari tata cara pemilihan bibit, perkandangan, cara pemberian pakan, cara perkawinan, dan cara pencegahan penyakit serta tata laksana pemeliharaan.
Kendala-kendala yang dihadapi peternak umumnya adalah kurangnya pengetahuan tentang pengenalan ciri-ciri bibit kambing yang baik untuk dikembangkan sehingga dapat mencapai produksi yang optimal. kendala dalam program peningkatan produktivitas ternak kambing adalah terbatasnya data dasar, baik reproduksi maupun produksi ternak kambing.