.jpg)
Tujuan utama dari seorang produsen ternak babi adalah mengusahakan agar diperoleh keuntungan yang memuaskan dari penjualan stok bibit, babi sapihan, babi potong atau hasil ternak babi .Keefisienan usaha ternak babi didefinisikan sebagai banyaknya babi yang dihasilkan dibanding dengan banyaknya masukan yang digunakan untuk menghasilkannya. (Sihombing, 1997).
Pemilihan bibit yang baik merupakan langkah awal keberhasilan suatu usaha peternakan. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan pada waktu memilih bibit. Anak babi sejak lahir sampai berumur 10 hari menghadapi suatu masa kritis sebab anak babi sangat sensitif dan tidak berdaya menghadapi lingkungan yang berat. Kematian anak babi sangat menonjol apabila tatalaksana dan pemeliharaan induk dan anak kurang baik (LIPTAN, 1996).
Dalam menjaga kebersihan kandang, kotoran babi harus ada penampungnya yang baik dan jauh dari kandang. Sistim pengairan dalam kandang harus baik dan dialirkan dalam bak penampungan yang jauh dari kandang . Beberapa penyakit sering menyerang. Untuk mencegah penyakit dapat dilakukan vaksinasi secara teratur dan pemberian obat sesuai jenis penyakit yang menyerang.Untuk menghasilkan system budidaya ternak babi yang efisien maka diperlukan komposisi ransum komersial yang dapat diganti dengan sumber makanan dan hijaun yang tersedia secara lokal. Perbedaan jenis ransum yang diberikan pada ternak babi memberikan pengaruh terhadap penerimaan hasil usahatani. Pilihan-pilihan terhadap ransum yang digunakan pada akhirnya mengacu kepada respon pertambahan berat badan serta biaya dan keuntungan yang diberikan dari penggunaan komposisi ransum. Penggantian sumber energi, protein, serat kasar, mineraldan lain-lainnya yang terkandung dalam suatu ransum hendaknya dapat diganti dengan sumber-sumber gizi tersebut dari bahan-bahan lokal yang dapat dibudidayakan oleh peternak(http://ntb.litbang.deptan.go.id/2006/NP/tingkatpertumbuhan).