Sebagian besar glukosa dan galaktosa dalam sintesa laktosa berasal dari substansi-substansi yang mudah dapat diubah menjadi glukosa. Menurut Larson et al. (1985), konsumsi BETN yang tinggi menyebabkan tersedianya substrat yang dibutuhkan untuk sintesis laktosa susu yaitu glukosa. Karbohidrat mudah dicerna (BETN) dalam pakan di dalam rumen difermentasi menjadi asam lemak mudah menguap yaitu asam propionat. Asam propionat tersebut selanjutnya mengalami proses glukoneogenesis di hati sehingga terbentuk glukosa yang akan dibawa darah ke sel sekretoris kelenjar ambing untuk digunakan sebagai bahan baku sintesis laktosa susu (Yusuf, 2010). Tingginya rasio antara asam propionat dan asam asetat akan meningkatkan produksi laktosa. Sintesis laktosa difasilitasi oleh enzim laktosa sintetase (Ensminger, 1993).
Dari perbedaan dari arteri-vena dapat diketahui bahwa glukosa merupakan bahan utama pembentuk laktosa pada kambing dan sapi. Beberapa atom karbon dari laktosa terutama residu galaktosa, berasal dari senyawa lain misalnya asetat dan gliserol. Perbedaan antara arteri-vena untuk glukosa ± 2 kali yang diperlukan untuk sintesa laktosa, oleh karena itu kelebihan glukosa akan digunakan untuk energi membentuk gliserol karena glukosa adalah bahan utama pembentuk laktosa dan susu harus dipertahankan takenan laktosanya agar supaya isotonis dengan darah, maka bila terjadi kekurangan laktosa akan mengalami kekurangan kandungan air dalam susu. Oleh karena itu dikatakan glukosa adalah sebagai faktor pembatas untuk sekresi susu.
Proses sintesa laktosa adalah 2 molekul glukosa masuk saluran ambimg kemudian 1 molekul glikosa diubah menjadi galaktosa. Terjadi kondensasi galaktosa dengan glukosa kemudian terbentuklah laktosa dengan bantuan enzym lactose syntetase. Dengan adanya lactose ini maka susu akan memberi rasa manis serta merangsang bakteri tertentu di dalam usus pedet untuk membentuk asam laktat,
Sumber
Ensminger,
M. E. 1993. Diary Cattle Science. 3rd
Ed. The Interstate Publisher, Inc. Danville, United State of America.