Penyakit
ini disebabkan oleh virus golongan adenovirus. Ayam yang terinfeksi
virus ini akan mengalami penurunan kualitas dan kuantitas produksi
telur, namun ayam nampak sehat. Penularan
penyakit ini tidak hanya terjadi secara horisontal, yaitu melalui
perantara peralatan, personal maupun ayam yang telah terinfeksi, tetapi
penularan bisa juga terjadi secara vertikal, ditularkan dari induk yang
telah terserang EDS.
Sebelum ayam berproduksi telur, saat masa starter – grower
virus EDS yang telah menginfeksi ke dalam tubuh ayam seolah-olah
tertidur. Saat ayam mulai memproduksi telur, virus ini mulai “terbangun”
dan berkembang biak dan menyebar ke ayam lain dalam satu kandang. Dan
saat mendekati masa puncak produksi, virus EDS akan menimbulkan gejala
klinis jika sebelumnya ayam tidak divaksinasi. Penyakit ini sering
menyerang ayam petelur pada umur 25-26 minggu.
Gejala klinis khas dari penyakit ini antara lain :
-
Ayam nampak sehat, namun produksi telur menurun secara drastis, yaitu 20-40%
-
Kualitas kerabang telur menurun, berubah warna menjadi lebih pucat, lembek atau kasar
-
Telur berubah bentuk atau ukuran telur mengecil
Saat ayam dibedah, perubahan yang dapat ditemukan antara lain :
-
Limfa sedikit membesar dengan bagian bintik putihnya membesar
-
Uterus (oviduk) menjadi kendur dan terdapat oedema (bengkak berisi cairan) pada jaringan subserosanya
-
Lipatan-lipatan mukosa uterus membengkak dan oedema terselaputi eksudat berwarna buram
-
Kadang-kadang ditemukan materi perkapuran berwarna kekuningan diantara lipatan mukosa uterus
-
Pengecilan ringan pada calon kuning telur
Untuk pencegahannya bisa di berikan PROMIX untuk meningkatkan produktivitas telur. Dan sampai saat ini belum ada obat yang efektif menyembuhkan penyakit EDS.
source : dokterunggas dot com