Kandang Babi Induk
Kandang harus memenuhi tuntutan biologis ternak babi. Ternak babi tergolong hewan berdarah panas atau homeoterm, yaitu mekanisme fisiologisnya selalu berusaha mempertahankan kemantapan keadaan internal tubuh dengan kondisi lingkungan eksternal yang cocok baginya.
Lahan kandang harus dipilih yang bertopografi yang memungkinkan digunakan untuk peternakan babi.
Sedapat mungkin dari areal perkandangan dapat disalurkan limbah ternak ketempat penampungan limbah oleh grafitasi saja. Air permukaan harus diarahkan menjauh dari tempat perkandangan dan penampungan limbah. Rambesan dari kandang dan dari penampungan limbah sewdapat mungkin tinggal dilahan peternak itu sendiri dan jangan mencemari lahan milik oranglain.
Tata letak bangunan biasanya disesuaikan dengan keadaan atau topografi lahjan, hamun harus memenuhi persyaratan teknis kandang ternak babi. Bagi peternak babi dangan usaha sekeluarga, atau beternak babi di pekarangan rumah yang memelihara sampai 10 ekor induk, dapat mendirikan hanya satu bangunan kandang dengan luas lantai misalnya 50 m² dengan manajemen pemeliharaan yang efisien. Dalam bangunan kandang tersebut sudah dapat petak kandang jantan, induk tak bunting dam babi bunting, kandang melahirkan sekaligus untuk induk berlaktasi serta kandang membesarkan anak atau kandang menggemukan.
Bangunan kandang babi untuk daerah tropis seperti indonesia lebih sederhan dibandingkan dengan daerah subtropis atau daerah beriklim dingin. Suhu diindonesia rata-tata 27,2◦C, namun suhu di pelbagai daerah
Suhu optimal bagi ternak babi
Status babi
|
Bobot badan (Kg)
|
Suhu optiomal (◦C)
|
Baru lahir
|
1 – 2
|
35
|
Menyusui
|
2 – 5
|
25 – 34
|
Lepas sapih/fase bertumbuh
|
5 – 40
|
18 – 24
|
Fase bertumbuh – pengakhiran
|
40 – 90
|
12 – 22
|
Babi bunting
|
130 – 250
|
14 – 20
|
Induk menyusukan anak
|
130 – 250
|
5 – 18
|
Unit ataubangsal kandang mengasuh anak ( nursery pens ) yangterdiri dari petak – petak setelah anak babi disapih dan tinggal disitu sampai umur atau bobot badan 35 – 40 Kg. Mungkin juga ditampatkan di petak – petak kandang ini induk bersama anaknya yang dipindahkan dari kandang melahirkan setelah anak berumur 2 – 3 minggu dan induk tinggal disitu sampai anak disapih.
Dalam merancang suatu kompleks peternakan babi, sasaran atau tujuan dapat dinyatakan pada salah satu atau beberapa dari pada hal sebagai berikut :
- Untuk mengandangkan ternak babi baik menggunakan ventilasi dengan tenaga maupun ventilasi secara alami.
- Memberikan fasilitas untuk babi yang dipelihara dan
- Untukmenghasilkan daging
Rancangan perkandangan dapat berubah dari waktu lalu ke sekarang berdasarkan pengalaman sebelumnya baik kegagalan maupun keberhasilan. Dalam merancang suatu perkandangan selalu dipertimbangkan agar biaya sekecil mungkin, dengan penampilan dan kualitas yang dapat diterima. Tetapi pada kandang ternak sebenarnya tekananutama (paling besar) ditujukan pada penampilan dimana hal itu mempengaruhi terhadap biaya dari sistem produksi.
Dalam merancang bangunan utnuk ternak terdapat enam data dasar yang diperlukan, dimana satu dengan yang lain tidak terpisah tetapi harus dipertimbangkan segala interaksi dan pengaruhnya ;
Lingkungan Bangunan
Tersedianya informasi yang cukup tentang lingkungan ternak sehingga memung-kinkan kita untuk menduga modifikasi iklim yang diperlukan untuk mencapai penampilan optimum secara ekonomis. Modifikasi lingkungan memungkinkan merubah makanan menjadi daging secara effisien (merupakan alasan yang prinsipal untuk kandang ternak babi). Untuk mencapai dan mempertahankan produksi yang optimum diperlukan faktor antara lain untuk mempertahankan kondisi iklim optimum/ lingkungan optimum sejalan dengan kebutuhan ternak.
Apa yang dimaksud dengan lingkungan optimum ?, faktor apa yang mempengaru-hinya ? Effisiensi produksi ternak babi tergantung kepada keberadaan dimana zat makanan dalam ransum yang digunakan untuk kebutuhan pokok dan untuk produksi jaringan ternak, dengan sistem perkandangan yang intensif sehingga ternak tidak bebas untuk memiliki kondisi tempat tinggal dimana adalah terbatas, oleh karena itu adalah penting untuk mengetahui atau mengerti pengaruh lingkungan terhadap kesehatan ternak, kesejahtraan dan produktivitas.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa daerah temperatur netral (DTN/ Thermo Netral Zone) dikenal sebagai :
- kisaran temperatur udara dimana laju metabolisme ternak babi adalah dalam suatu keadaan minimum, tetap dan bebas dari temperatur udara.
- Kisaran suhu udara dimana metabolisme secara normal diperoleh atau secara mencukupi
- Produksinya panas danhilangnya panas dari tubuh adalah kira-kira sama atau seimbang.
Keseimbangan energi dari seekor ternak beberapa sangat dipengaruhi oleh temperatur dan sering digunakan sebagi kriteria tunggal, dalam merinci atau speci-fikasi lingkungan.
Zoometry dan tingkah laku ternak
Zoometrik adalah ukuran dari ternak dan hubungannya dengan lingkungan kandang, ini sangat penting karena ukuran ternak babi pada umur yang berbeda perlu dijamin agar bangunan dan peralatan berfungsi untuk ukuran kandang ternak babi. Zoometrik perlujuga diketahui untuk pemanfaatan peralatan dapat difungsikan dihubungkan dengan ukuran kandang.
Ukuran ternak babi harus digunakan untuk rancangan peralatan dengan baik seperti
- tempat makanan ransum
- tinggi alat minum (kalau menggunakan water nipple )
- ukuran dan jarak slat dll
Data zoometrik (seperti berat, panjang, umur dan ukuran langkah ternak babi) digunakan untuk rancangan perkandangan.
Bahan dan struktur bangunan
Bahanyang banyak digunakan terutama diluar negeri adalah ;
- Stainless steel untuk gerobak makanan , kandang babi di daerah yang sangat berkarat, lantai berkisi dan alat minum.
- Pipa Polivinilchlorida (PVC) untuk air dan membawa makanan.
- Kayu Blok (timber) untuk menjaga panas apalagi diberi perlakuan untuk memberi daya tahan terhadap kelembaban.
- Bahan kawat untuk cenderung lebih bersih
- Bahan plastik lebih disenangi oleh ternak karena bahan tersebut hangat.
Alat-alat atau perlengkapan kandang
Kandang yang sempurna memerlukan perlengkapan-perlengkapan yaitu :
1) Tempat makan dan minum
Tempat makan
Ada dua macam tempat makan yaitu yang berbentuk bak dari pasangan semen dan yang kedua ialah tempat makan berupa kotak yang bahannya dari papan ataupun seng. Tempat makan yang berbentuk kotak ini bisa dibuat memanjang ataupun bulat. (Perhatikan pada gambar.) Masing-masing bisa dipakai secara individual atau kelompok. Demikian juga mengenai tempat minum, ada yang berupa bak, tabung dan nozzle.
Baik tempat makan ataupun tempat minum ini merupakan perlengkapan kadang yang mutlak diperlukan oleh babi. Oleh karena itu perlengkapan kandang ini harus dengan baik dan memenuhi persyaratan.
Persyaratan pembuatan tempat makan/air minum yang perlu diperhatikan antara lain
:
• Ukuran tempat makan dan minum hendaknya disesuaikan dengan umur/besar kecilnya babi.
• Mudah dibersihkan.
• Konstruksi tempat makan dan minum harus dijaga, agar babi tidak bisa dengan mudah masuk menginjak-injak ataupun berbaring di dalamnya.
• Tempat makan dan minum letaknya lebih tinggi daripada lantai.
• Permukaan bagian dalam mesti keras, rata dan halus agar sisa makanan tidak bisa tertinggal di sela-selanya, dan mudah dibersihkan.
• Tepi-tepi atau bibir tempat makan dan minum harus dibuat agak bulat seperti punggung belut, sehingga tidak tajam.
2) Bak air
Seriap kandang hendaknya juga dilengkapi dengan bak air yang terletak di dekat kandang. Bak ini dimaksudkan untuk menampung persediaan air, sehingga sewaktu-waktu air itu hendak diperlukan untuk membersihkan lantai, alat-alat lain, serta memberikan minum selalu siap, tanpa ada sesuatu kesulitan. Ukuran serta jumlah bak ini bisa disesuaikan dengan jumlah babi yang dipiara.
3) Bak penampungan kotoran
Setiap kandang atau ruangan hendaknya dilengkapi dengan saluran atau parit yang menghubungkan kandang dengan bak penampungan kotoran, sehingga dengan letak lantai yang sedikit miring, air kencing dan kotoran dengan mudah bisa dialirkan langsung kotoran ini ialah bahwa semua kotoran akan tertampung di dalamnya dan tidak mengganggu sekelilingnya serta bisa dimanfaatkan untuk usaha-usaha pertanian. Ukuran bak ini tergantung dari persediaan bak yang ada serta jumlah babi atau luas kandang.
4) Pintu kandang
Khusus kandang induk sebaiknya perlu dilengkapi sekaligus dengan pintu penghalang, sehingga kematian anak babi akibat tertindih induk bisa dihindarkan. Tetapi apabila tidak ada perlengkapan semacam ini, anak babi bisa ditaruh di dalam kotak tersendiri. Hanya pada saat menyusu saja anak-anak babi tersebut dicampur dengan induknya. Anak-anak babi tersebut harus selalu diawasi.
Kandang induk menyusui
Kandang induk yang efisien ialah jika kandang tersebut nyaman bagi induk dan sekaligus nyaman bagi anak-anak yang dilahirkan, sehingga anak-anaknya bisa mendapatkan kesempatan hidup pada kandang tersebut.
Pada pokoknya kadang babi induk bisa dibedakan antara kandang individual dan kelompok.
a) Kandang individual
Pada kandang induk individual ini satu ruangan hanyalah disediakan untuk seekor babi. Konstruksi kandang ialah kandang tunggal, di mana kandang hanya terdiri dari satu baris kandang. Dan kandang tersebut atap bagian depanyanya dibuat lebih tinggi daripada bagian belakang, tetapi pada saat hujan, atap bagian depan diusahakan bisa ditutup. Untuk ukuran kandang tersebut adalah sebagai berikut :
• Tinggi bagian depan 2,5 m, bagian belakang 2 m.
• Panjang 2,5 m, ditambah halaman pengumbaran yang terletak di belakang sepanjang 4 m.
• Tinggi tembok 1 m
• Lebar 3 m.
• Pada ren (halaman pengumbarannya) yang berukuran panjang 4 m itu lantainya bisa dibuat dari pasangan seme, tanah atau batu, di mana induk bisa makan di situ pula. Sedangkan untuk diding depan bisa dibuat dari tembok, bamboo, papan atau bahan lain seperti anyaman kawat. Tetapi apabila dinding itu bahannya dari kawat, harus diusahakan dengan anyaman yang kecil, dan kuat supaya anak-anaknya tidak bisa keluar.
• Kandang ini perlu dilengkapi dengan guard-rail (pintu penghalang) yang terletak di dalam, guna mencegah babi kecil mati tertindih.
• Kandang tersebut juga dilengkapi dengan tempat makan khusus untuk anak-anak babi. Tempat makan ini diberi pagar pemisah agar induk tidak bisa mengganggu makanan yang diberikan kepada anak-anaknya.
• Dilengkapi dengan lampu pemanas.
• Kandang diberikan tilam dari jerami kering yang bersing.
b) Kandang kelompok
Pada pokoknya kandang induk kelompok ini sama seperti pada kandang individual. Biasanya konstruksi kandang ini ialah kandang ganda, sehingga bisa dilengkapi dengan gang/jalan yang dapat dipakai untuk memberikan makanan dan air minum, sedang alat perlengkapan lainnya sama seperti pada kandang tunggal.
Peternakan Kandang Babi dan Penyemprotan Disenfektan
Bali - Sejumlah kandang babi milik warga di Denpasar, Bali disemprot cairan disinfektan, hal ini untuk mengantisipasi meluasnya virus H1N1 di Bali yang telah ditetapkan menjadi Kejadian Luar Biasa. Walaupun belum ditemukan penyebaran virus flu H1N1 melalui hewan ke manusia, namun pihak Dinas Peternakan Bali tetap melakukan penyemprotan untuk memberikan rasa aman kepada warga.
Penyemprotan terhadap kandang babi milik warga dilakukan oleh petugas Dinas Peternakan sebagai antisipasi awal terkait masuknya virus flu babi yang dibawa oleh wisatawan asal Australia. Petugas melakukan penyemprotan terhadap babi milik warga yang sebagian besar dipelihara dengan cara tradisional.
Penyemprotan dilakukan menggunakan cairan disenfektan yang dipercaya dapat membunuh semua kuman dan dapat mencegah penyebaran virus pada ternak babi milik warga ini. Selain melakukan penyemprotan terhadap babi, petugas juga melakukan penyemprotan terhadap areal sekitar kandang babi yang terbilang kotor dengan bau yang menyengat, lantaran terdapat banyak tumpukan sampah hotel yang akan diolah sebagai pakan ternak babi.
Petugas juga melakukan penyemprotan terhadap bagian atap kandang babi yang rentan terhadap penyebaran virus. Penyemprotan terhadap kandang babi milik warga ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada warga dari ancaman penyebaran virus flu babi. Mengingat kondisi kandang babi milik warga yang diternakan secara tradisional sangat rentan pada penyebaran virus lantaran banyaknya tumpukan sampah dan kurangnya sanitasi disekitar lokasi. Hingga saat ini jumlah korban positif flu H1N1 di Bali telah mencapai 4 orang, semuanya adalah wisatan asal Australia.
Kandang Dan Limbah Babi
Alasan utama untukmengandangkanternak babi adalah untuk memodifikasi iklim alami dan menghasilkan suatu lingkungan yang lebih baik, hal ini akan memberi :
- laju pertumbuhanyang lebih cepat
- Effisiensi/ konversi ransum yang baik
Untuk itu perlu kita ketahui tentang lingkungan TERBAIK untuk ternak babi dan bagaimana untuk mencapainya serta mengatasi penyebab masalah lingkungan.
Kalau kita berbicara tentang lingkungan, pertama kali kita ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan LINGKUNGAN PANAS.
1. Lingkungan Panas dari seekor ternak babi adalah kombinasi dari :
- Temperatur udara ( C, F ) - Kelembapan ( Rh %)
- Kecepatan udara diatas/ pada ternak babi ( m/menit)
- Tipe lantai - Perubahan pancaran panas
Semua ini mengontrol keseimbangan energi dari ternak babi atau turut menentukan berapa energi dari ransum digunakan untuk pertumbuhan dan berapa untuk supaya tetap hangat.
2. Lingkungan Fisik
Antara lain :
- bentuk dan ukuran kandang - bau
- gas dan konsentrasi debu - cahaya
- kebisingan
Semua ini mempengaruhi tingkah laku ternak babi dimana akan berpengaruh terhadap : Konsumsi ransum dan laju pertumbuhan. Babi pada dasarnya seperti manusia adalah mahluk homeothermik yang berarti mempertahankan suhu tubuh secara konstan (39 oC)dengan lingkunganyang berubah-ubah.
Untuk lingkungan panas kita mengenal :
- Perpindahan panas dari ternak babi , yang dapat terjadi melalui :
- Konduksi ( perpindahan panas antara permukaan yang bersentuhan)
- Konveksi ( Perpindahan panas dengan pergerakan udara atau gas)
- Radiasi (Perpindahanpanas dengan pancaran panas)
- Evaporasi/ Pengupan (kehilangan panas dari paru-paru yang dapat meningkat dengan napas pendek/cepat atau kehilangan panas dari permukaan kulit dengan membasahi dirinya sendiri.
- Temperatur kritis terendah, tertinggi dan daerah netral yaitu :
- Temperatur kritis terendah (TKR) adalah temperatur udara dibawah dimana ternak babi membakar tambahan energi ransum untuk tetap hangat.
- Temperatur Kritis Tertinggi (TKT) adalah temperatur udara diatas dimana ternak babi harus mengurangi konsumsi ransumnya untuk mengurangi produksi panas/ energi dengan demikian temperatur tubuhnya tidak naik/tetap.
- Temperatur Daerah Netral (TDN) adalah temperatur antara TKR dan TKT dimana ternakbabi mempertahankan pada temperatur yang menyenangkan dalam arti secara fisik . Secara tidak sadar dengan vasodilation dan vasocontriction (pembesaran/ penyempitan saluran darah /blood vessel) yang berguna untuk merubah aliran darah ke kulit. Secara tidak sadar dengan perubahan tubuh seperti membungkuk atau terlentang.
Ternak babi apakah berada pada TKR atau TKT tergantung kepada :
- Berat - Ketahanan
- Panas lantai - Kecepatan udara
- Perolehan energi - Ukuran kelompok
- Pancaran panas
Hal ini oleh Bruce (1981) mengkombinasikan faktor-faktor ini dalam suatu mode matematika untuk memperkirakan TKR dan TKT untuk ternak babi , model ini sudah barang tentu sangat berguna karena memungkinkan kita untuk membandingkan lingkungan yang berbeda atau membuat keputusan dan sekaligus untuk memperbaikinya.
- Lingkungan Fisik mencakup :
I Kebisingan dan cahaya, kedua faktor lingkungan ini kelihatannya mempunyai pengaruh kecil terhadap penampilan ternak.
II Bau dan Gas : gas amoniak (NH3) dan hidrogen sulfida (H2S) dilepaskan selama penguraian dari air kencing dan kotoran. Kedua gas ini adalah beracun dan pada konsentrasi yang rendah dapatmenyebabkan infeksi pada alat penapasan .
- NH3
Dapat dideteksi dengan bau pada konsentrasi 5 ppm, Hasil percobaan di A.S. memperlihatkan bahwa kisaran pada 50-70 ppm hanya berpengaruh kecil terhadap laju pertumbuhan , tetapi perlu diingat bahwa selalu terjadi interaksi
lingkungan dengan demikian perlu dijaga agar konsentrasi amoniak di bawah 10 ppm.
b. H2S
Dapat dideteksi dengan bau pada konsentrasi kurang dari 1 ppm . batas yang aman untuk tempat kerja adalah 10 ppm dan batas/ ukuran ini merupakan maksimum yang diperbolehkan untuk peternakan babi.
c. CO2
Adalah hasil dari pernapasan dan harus tidak lebih dari 3000 ppm. Konsentrasi normal CO2 dari dalam udara adalah 340 ppm. Ketiga gas ini dapat dideteksi dengan Disposal Gas –Detecting Tubes.
III Ruangan ; ternak babi menggunakan ruangan dalam suatu kandang tergantung pada : Temperatur , bentuk kandang, ukuran, type lantai, lokasi/ penempatan tempat ransum dan minuman serta tingkat sosial dalam kelompok.
Ketentuan ruangan yang telah ditentukan oleh Victorian Welfare Code adalah
Berat badan babi (kg)
|
Luas (m2)
|
11 – 20
21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 – 100 |
0.18
0.32 0.44 0.56 0.65 |
Bagaimana Mencapai Lingkungan yang Baik :
- Insulasi ; harus digunakan pada semua daerah peternakan babi dan mengurangibiaya pengeluaran suatu usaha peternakan babi dengan 3 cara :
- Memperbaiki EPM ( ternak merasa hangat dengan cara merobah lebih banyak energi menjadi panas).
- Mengurangi kondensasi/ pengembunan (dengan menjaga atap tetap hangat, pengembunan dapat dikurangi atau dihilangkan dan atap akan tidak berkarat).
- Memperbaiki laju pertumbuhan; (mengisolasi atap dan menjaganya lebih dingin dan mengurangi pancaran panas, dengan demikian keadaan babi menyenangkan dan memungkinkan ternak babi untuk makan lebih banyak sehinggga pertumbuhan meningkat).
- Aliran udara/ ventilasi ; pengertiannya adalah pergantian udara di dalam dengan udara diluar. Ventilasi diperlukan untuk :
- Pengeluaran CO2 dan diganti dengan O2 (oksigen)
- Memindahkan gas dari kotoran, amoniak dan H2S.
- Memindahkan air yang dihasilkan dari musim 9iklim) dingin
- Mengeluarkan kelebihan panas tubuh dan penyinaran pada musim panas (hangat)
- Mengeluarkan air yang diuapkan (evaporasi) dari air siraman yang digunakan pada musim panas.
BENTUK BANGUNAN UNTUK BABI SAPIHAN
DAN SEDANG BERTUMBUH
Dalam merancang suatu kompleks peternakan babi, sasaran atau tujuan dapat dinyatakan pada salah satu atau beberapa dari pada hal sebagai berikut :
- Untuk mengandangkan ternak babi baik menggunakan ventilasi dengan tenaga maupun ventilasi secara alami.
- Memberikan fasilitas untuk babi yang dipelihara dan
- Untukmenghasilkan daging
Rancangan perkandangan dapat berubah dari waktu lalu ke sekarang berdasarkan pengalaman sebelumnya baik kegagalan maupun keberhasilan. Dalam merancang suatu perkandangan selalu dipertimbangkan agar biaya sekecil mungkin, dengan penampilan dan kualitas yang dapat diterima.
Tetapi pada kandang ternak sebenarnya tekananutama (paling besar) ditujukan pada penampilan dimana hal itu mempengaruhi terhadap biaya dari sistem produksi.
Dalam merancang bangunan utnuk ternak terdapat enam data dasar yang diperlukan, dimana satu dengan yang lain tidak terpisah tetapi harus dipertimbangkan segala interaksi dan pengaruhnya ;
- 1. Lingkungan Bangunan
Tersedianya informasi yang cukup tentang lingkungan ternak sehingga memung-kinkan kita untuk menduga modifikasi iklim yang diperlukan untuk mencapai penampilan optimum secara ekonomis. Modifikasi lingkungan memungkinkan merubah makanan menjadi daging secara effisien (merupakan alasan yang prinsipal untuk kandang ternak babi). Untuk mencapai dan mempertahankan produksi yang optimum diperlukan faktor antara lain untuk mempertahankan kondisi iklim optimum/ lingkungan optimum sejalan dengan kebutuhan ternak.
Apa yang dimaksud dengan lingkungan optimum ?, faktor apa yang mempengaru-hinya ? Effisiensi produksi ternak babi tergantung kepada keberadaan dimana zat makanan dalam ransum yang digunakan untuk kebutuhan pokok dan untuk produksi jaringan ternak, dengan sistem perkandangan yang intensif sehingga ternak tidak bebas untuk memiliki kondisi tempat tinggal dimana adalah terbatas, oleh karena itu adalah penting untuk mengetahui atau mengerti pengaruh lingkungan terhadap kesehatan ternak, kesejahtraan dan produktivitas.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa daerah temperatur netral (DTN/ Thermo Netral Zone) dikenal sebagai :
- kisaran temperatur udara dimana laju metabolisme ternak babi adalah dalam suatu keadaan minimum, tetap dan bebas dari temperatur udara.
- Kisaran suhu udara dimana metabolisme secara normal diperoleh atau secara mencukupi
- Produksinya panas danhilangnya panas dari tubuh adalah kira-kira sama atau seimbang.
Keseimbangan energi dari seekor ternak beberapa sangat dipengaruhi oleh temperatur dan sering digunakan sebagi kriteria tunggal, dalam merinci atau speci-fikasi lingkungan.
- 2. Zoometry dan tingkah laku ternak
Zoometrik adalah ukuran dari ternak dan hubungannya dengan lingkungan kandang, ini sangat penting karena ukuran ternak babi pada umur yang berbeda perlu dijamin agar bangunan dan peralatan berfungsi untuk ukuran kandang ternak babi. Zoometrik perlujuga diketahui untuk pemanfaatan peralatan dapat difungsikan dihubungkan dengan ukuran kandang.
Ukuran ternak babi harus digunakan untuk rancangan peralatan dengan baik seperti
- tempat makanan ransum
- tinggi alat minum (kalau menggunakan water nipple )
- ukuran dan jarak slat dll
Data zoometrik (seperti berat, panjang, umur dan ukuran langkah ternak babi) digunakan untuk rancangan perkandangan.
- 3. Bahan dan struktur bangunan
Bahanyang banyak digunakan terutama diluar negeri adalah ;
- Stainless steel untuk gerobak makanan , kandang babi di daerah yang sangat berkarat, lantai berkisi dan alat minum.
- Pipa Polivinilchlorida (PVC) untuk air dan membawa makanan.
- Kayu Blok (timber) untuk menjaga panas apalagi diberi perlakuan untuk memberi daya tahan terhadap kelembaban.
- Bahan kawat untuk cenderung lebih bersih
- Bahan plastik lebih disenangi oleh ternak karena bahan tersebut hangat.
- 4. Hasil, Hasil Sampingan dan Kotoran
Pada suatu usaha peternakanbabi yang dijalankan, kotoran ternak adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari sebagai mana halnya ternak babi itu sendiri dan keduanya harus ditempatkan pada rancangan, pertimbangan seksama harus diberikan trhadappenyimpanan, pemindahan dan penggunaannya, jadi pada tahapawal perencanaan sudah harus dipikirkan atau dipertimbangkan.
Berapa ransum yang tidak pernah dimakan oleh ternak babi (terbuang) ? Beberapa peneliti berpendapat makana/ransum yang terbuang berkisar antara 6-9 % bahkan ada yang sampai 30 %. Tempat makanan memegang peranan dalam mengurangi ransum yang terbuang dan juga type lantai misalnya slat dimana ransum terbuang langsung kebawah!.
Aspek lain yang sering dilupakan adalah AIR , dalam hubungan ternak dengan air kita harus mengetahui. :
- Berapa konsumsi air tiapekorternak babi
- Berapa konsumsi air tiaphari pada suatu usaha peternakan babi
- Berapa laju pengaturan (kemampuan penyediaan air) litter/menit yang harus dilakukan untuk memenuhi ha ltersebut.
Kebutuhan air yang tidak memadai akan mendahului kesulitan produksi
- penampilan dan daya nafsu makan berkurang
- perkelahian dan cekaman meningkat
- kerugian untuk periode waktu panjang yang akhirnya berakibat fatal.
Jumlah air yang digunakan untuk unit peternakan babi yang besar dan intensif dapat berbeda dari 11 litter/ekor/hari (atau lebih rendah) hingga pada suatu puncaknya 24 litter/ekor/hari pada musim panas, hal ini tergantung pada :
- apakah air digunakan untuk membersihkan
- air terbuang dari alat minum
- air digunakan untuk mendinginkan/ menyiram trnak dlsb.
- 5. Pekerjaan Rutin dan Kebutuhan Tenaga Kerja
Mekanisasi pertanian kelihatannya secara berangsur menggantikan tenaga kerja dengan sistem mesin secara intensif, tidak terkecuali dengan industri peternakan babi misalnya :
- alat makanan secara mekanik
- alat pendorong yang dijalankan secara otomatis
- kontrol lingkungan kandang secara otomatis dengan cara termostatik
- kontrol kipas dan keran
- pengambilan kotoran dengan sistem pendorong
- 6. Modal dan Biaya Operasi.
Sebagaimana kondisi temperatur bergerak naik turun dari kisaran optimum, energi selalu dipertahankan untuk pertambahan berat badan. Fuller (1970) menyarankan bahwa penambahan 0,026 kg ransum diperlukan oleh seekor babi sedang bertumbuh untuk tiap oC dibawah kebutuhan temperatur kandang .
Total rancangan peternakanbabi, perlu dipertimbangkan kelayakan ekonomi secara keseluruhan dan biaya bangunan dari produksi ternak babi. Sering terjadi kenaikan biaya bahanbangunan jauh lebih besar dari kenaikan harga daging babi. Misalnya di Australia kenaikan biaya bangunan (1970-80) hingga April 1986 adalah 60 %, sedangkan kenaikan harga daging babi pada waktu yang sama hanya 15% .
MANAGEMEN LIMBAH BABI
Bau disebabkan oleh 80 macam Gas diantaranya Amonia,
HIDROGEN SULFIDA, SKATOL,INDOL DSB. BERASAL DARI URIN
Dan feses ternak mayarakt tidak nyaman.
Tingkat Pembentukan bau ditentukan :
1. Rancangan Pelindung,
- Sistempembungan dan
- Pengumpulan Limbah dan
- Manajemen peternakan,
yg dipengaruhi iklimdan topografi.
Bau merupakan hasil penguraian (Dekomposisi) manure.
Penyebaran Bau Oleh Udara dan Angin, Sinar Matahari,
Awan, Suhu.
Dekomposisi melalui proses Aerobil dan Anaerobik.
Aerobik ada O2 Dekomposisi lengkap menghasilkan
karbohidrat, air, bahan terlarut,nitrogen
anorganik,senyawa belerang, menghasilkan bau
SEDIKIT.
Anaerobik, tanpa O2 Dekomposisi kurang lengkaP, hasil
lebih kompleks seperti amonia, hidrogen sulfida,
metan menghasilkan bau lebih BANYAK.
Mengurangi Pembentukan Bau
KANDANG
- Pembersihan kandang harus teratur
- Penggunaan Bakterisida danDesinfektan dikurangi.
- Penggunaan air Recycle dapat mengurangi bau.
- Genangan air dikandang dihindari.
SALURAN
a. Dibuat dari bahan yang halus, beton,
b. Harus mempunyai kemiringan 1 %.
c. Pipa tertutup harus mempunyai kemiringan 1 %.
d. Pemisahan saluran limbah dan air hujan.
KOLAM
- Kolam anerobik yang paling efektif mengurangi bau.
- Pemuatan limbah tidak lebih kapasitas kolam.
- Ph Kolam harus dijaga senetral mungkin.
- Sampah asing, sisa kelahiran,ternak mati tdk masuk kolam.
- Bangunan bisa ditutup menghasilkan energi sehingga bau dikurangi.
TERNAK MATI
- Dapat menggunakan Buaya, Lele, Dog Food,dll.
- Penguburan harus ditutup tanah
- Bila dilakukan pengomposan ternak mati ditutup serbuk gergaji 3 m.
PENANAMAN PEPOHONAN
- Bunga atau tanaman yang menyerap bau
- Penanaman pohon tinggi untukmenahan angin
- Pemanfaatan Limbah Untuk Pepohonan/tanaman
seperti kompos.
MANIPULASI PAKAN
- Hindari penggunaan pakan yang menghasilkan bau.
- Buat pakan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan.
- Penambahan enzim,probiotik meningkatkan kecernaan bahan pakan.
- Penggunaan zeolit untuk mengurangi bau manaure.
- Pemberian jumlah pakan yang secukupnya tdk sisa
- Pemberishan tempat pakan yang rutin.
Pembautan Kompos Untuk Pupuk Organik
Bertani merupakan mata pencaharian sebagian besar rakyat kita sampai sekarang ini masih memegang peranan penting dalam perekonomian, khusunya di daerah cisarua lembang yang merupakan daerah pertanian tanaman kering yang cocok untuk tanaman sayur-sayuran dan bunga. Keberhasilan bercocok tanam sangat bergantung pada cara pengolahan lahan yang menjamin tersedianya unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik, karena itu pengolahan lahan dan pemupukan perlu dilakukan. Hal ini telah disadari oleh petani/peternak setempat, tetapi, masalahnya ketergantungan yang besar pada penggunaan pupuk buatan memerlukan biaya yang mahal, apalagi disaat krisis ekonomi yang berkepanjangan berakibat melambungnya harga pupuk, sehingga tidak terjangkau oleh petani/peternak kecil. Oleh karena itu perlu dicari alternatif pemecahan dengan memanfaatkan potensi setempat, penggunaan kompos merupakan alternatif terbaik untuk menanggulangi masalah tersebu.
Pemanfaatan Kotoran ternak untuk menyuburkan lahan pertanian telah lama dilakukuan oleh petani/peternak, tetapi diperlukan proses yang cukup lama, sehingga diperlukan penerapan teknologi sederhana yang mudah diserap yaitu melalui pengomposan dengan menambahkan probiotik. Cara ini lebih cepat dibandingkan dengan cara konvensional, karena mikroorganisme yang ada di dalam probiotik lebih cepat mendegradasi senyawa yang ada di dalam feses.
Feses merupakan limbah organik yang bersifat biodegradable, yaitu senyawa yang mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Menurut Suriawiria (1981) bahwa feses masih mengandung senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman, yaitu nitorgen 5 – 7 %, pospor 3 – 6 % dan kalium 1 – 6 %. Seekor ternak setiap tahunnya menghasilkan feses sebanyak 20,2 m3 (Djadjadiningrat dan Harry Harsono 1983 ) menurut Kiziorowski dan Kucharski (1972) bahwa seekor babi dapat menghasilkan total nitrogen sebanyak 80,3 kg pertahun. Ken Casey dan Eugene menyatakan produksi limbah ternak perunit ternak sebanyak 3,7 kg/hari, volume 1m3 mengandung 3 kg Nitrogen 2,5 kg phosfor dan 0,75 kg Kalium. Tetapi penggunaan feses cecara langsung dapat menyebabkan kematian tanaman, sehingga diperlukan suatu proses pengomposan. Pengomposan termasuk kedalam pengolahan secara biologis, yaitu proses yang mengikut sertakan aktivitas dari enzim dan kemampuan mikroorganisme yang tujuannya untuk menghilangkan beberapa senyawa yang tidak diharapkan kehadirannya, baik senyawa berbahaya untuk kehidupan maupun kehadirannya akan menimbulkan kerugian ( Soewedo Hadiwiyoto, 1983).
Penggunaan probiotik akan mempercepat proses pengomposan, sebagaimana pernyataan Suharsono (1997) bahwa probiotik mengandung mikroorganisme yang dapat merangsang pertumbuhan. Beberapa mikroba yang terdapat dalam probiotik yaitu bakteri proteilitik, lignolitik, selulolitik, lipolitik, dan nitrogen non fiksasi. Kandungan mekroorganisme yang beragam mengakibatkan rangkaian proses antara satu jenis biakan dengan lainnya, serta kemungkinan besar hasil sampingan yang membahayakan akan termanfaatkan, sehingga pada pembuatan kompos penggunaan polikultur dianggap paling memadai dan menguntungkan (Suriawiria, 1981).
Alat dan bahan : Limbah organik rumah tangga, pertanian dan kotoran ternak, probiotik (EM4, Biomikro dll). Singkup, tempat penimbangan, Termometer.
Prosedur Kerja :
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
- Seleksi bahan tersebut dari bahan-bahan yang sukar terdegradasi (kaca, plastik, kain, batu dll) bahan yang besar harus dikecilkan dulu supaya mudah dicampur dan homogen .
- Timbang tiap bahan kompos yang sudah dibersihkan sesuai dengan kebutuhan sehingga dicapai C/N rasio 20 – 30 dengan kadar air 50 – 60 %. Pada saat penambahan kadar air atau pencampuran anda dapat menam-bahakan probiotik atau pupuk kimia agar mempercepat proses pengomposan dan memperkayakompos yang dihasilkan.
- Sesudah ditimbang bahan tersebut dicampur sampai dengan homogen atau dibuat berlapis-lapis selang seling didalam tempat pengomposan.
- Lakukan pembalikan pada harike 3 dan 6 dan hari ke 10 dan hari ke 17 serta setiap hari cek kadar airnya (tambahkan) supaya kelembapan tetap terjada 50-60%.
- Lakukan pengukuran suhu harus tercapai 70 oC pada hari ke 6.
- Pada hari ke 21 kompos sudah dapat digunakan untuk tanaman atau di packing setelah dingin terlebih dahulu
Beberapa formula kompos yang biasa dipakai di jawa adalah sebagai berikut :
Kotoran ternak 80%, Abu sekam 10%, kalsit atau kapur 5%, Serbuk gergaji maksimum 5 %, dan penambahan probiotik 0,25% stardec dengan kadar air 60%, tempat pembuatan kompos harus dibuat naungan atau gundukan kompos ditutup dengan plastik supaya cahaya matahari dan hujan tidak langsung mengenai kompos.
Tabel 7. kadar C/N rasio bebrapa jenis bahan organik berdasarkan bahan kering
Bahan
|
% Nitrogen
|
C/N Rasio
|
Urin
Darah Buangan Pajagalan Tinja Lumpur Aktif Rumput Segar Sayuran Pupuk Hijau Ganggang laut Kulit Kentang Sampah kota Jerami jelai Jerami gandum Tahi gergaji Pupuk Kandang Kotoran Kerbau Kotoran kuda Kotoran Sapi Kotoran Ayam Kotoran Babi Kotoran kambing/domba |
15-18
10-14 7-10 5.5-6.5 5.0-6.0 4 3.6 2.15 1.9 1.5 1.05 1.05 0.3 0.11 2.5 |
0.8
3 2 6-10 6 12 12 14 19 25 24 68 125 150 20 18 25 18 15 25 30 |
Cara menghitung agar diperoleh C/N rasio yang diinginkan 30 yang baik untuk pupuk kompos ialah dengan memilih bahan-bahan yang lebih rendah dari 30 dan lebih tinggi dari 30, kemudian hitung dengan metode bujur sangkar.
Macam-macam Kandang Babi1 January 2012
Kandang babi mempunyai fungsi yang berbeda, berikut macam-macamnya =
1)
|
Kandang Induk kosong Maksudnya adalah Induk yang belum hamil, bisa juga calon induk. Yang terbaik adalah menggunakan kandang individu yang berisi 1 ekor, karena dapat memberikan ketenangan maximal dan menghindari perkelahian dengan babi lain. Jika tidak memungkinkan bisa menggunakan kandang kelompok, dengan pengawasan khusus dan digabungkan dengan sesama induk.
|
2)
|
Kandang Induk Hamil dan Menyusui Yang terbaik adalah menggunakan kandang baterai khusus induk hamil, tetapi investasi lebih mahal. Kandang individu ini sangat baik, memudahkan anak untuk selalu menyusu dan dapat menghindari kematian anak yg disebabkan karena tertindih badan induk. Terdapat mangkok makanan untuk babi induk dan genjik, lampu penghangat, dan nipel drinker untuk minum.
|
3)
|
Kandang Pejantan Pejantan khusus untuk kawin harus menggunakan kandang tersendiri dan dengan dinding tembok tinggi serta kuat.
|
4)
|
Kandang Penggemukan Kandang kelompok yang berisi 10 ekor atau lebih. Rata-rata per ekor dipersiapkan 1m persegi. Semisal kandang ukuran 4m x 4m idealnya maximal diisi babi 16 ekor.
Sumber: Anonim, 1993. Irian Jaya Dalam Angka
Anonim, 1974. Beternak Babi. Penerbit Yayasan Kanisius
Anonim, 1986. Teknik Beternak Babi, Deptan.
|